2. Alat Dan Bahankembali
No | Nama Alat | Spesifikasi | Jumlah |
1 | Gambar layout komponen | 1 set | |
2 | Ground | 1 set | |
3 | power | 1 buah | |
4 | Solder | 1 buah | |
5 | Penyedot timah | 1 buah | |
6 | Tang potong | 1 buah | |
7 | Tang lancip | 1 buah | |
8 | Mistar baja | 1 buah | |
9 | Landasan solder | 1 buah | |
10 | Mata bor | 1 buah |
INSTRUMEN :
Voltmeter DC
Difungsikan guna mengukur besarnya tegangan listrik yang terdapat dalam suatu rangkaian listrik. Dimana, untuk penyusunannya dilakukan secara paralel sesuai pada lokasi komponen yang sedang diukur.
Dioda adalah komponen elektronika yang terdiri dari dua kutub dan berfungsi menyearahkan arus. Komponen ini terdiri dari penggabungan dua semikonduktor yang masing-masing diberi doping (penambahan material) yang berbeda, dan tambahan material konduktor untuk mengalirkan listrik.
Gerbang Logika (Logic Gates) adalah sebuah entitas untuk melakukan pengolahan input-input yang berupa bilangan biner (hanya terdapat 2 kode bilangan biner yaitu, angka 1 dan 0) dengan menggunakan Teori Matematika Boolean sehingga dihasilkan sebuah sinyal output yang dapat digunakan untuk proses berikutnya.
KOMPONEN INPUT :
grafik respon sensor sentuh |
Pin Configuration of Vibration Sensor Module
Pin Name | Description |
VCC |
The Vcc pin powers the module, typically with +5V |
GND | Power Supply Ground |
DO | Digital Out Pin for Digital Output. |
Pin Functions
PIN | TYPE | DESCRIPTION | ||||
---|---|---|---|---|---|---|
NAME | TO46 | TO92 | TO220 | SO8 | ||
VOUT | 2 | 2 | 3 | 1 | O | Temperature Sensor Analog Output |
N.C. | — | — | — | 2 | — | No Connection |
— | — | — | 3 | |||
GND | 3 | 3 | 2 | 4 | GROUND | Device ground pin, connect to power supply negative terminal |
N.C. | — | — | — | 5 | — | No Connection |
— | — | — | 6 | |||
— | — | — | 7 | |||
+VS | 1 | 1 | 1 | 8 | POWER | Positive power supply pin |
6 Specifications
over operating free-air temperature range (unless otherwise noted) (1)(2)
MIN | MAX | UNIT | |||
---|---|---|---|---|---|
Supply voltage | –0.2 | 35 | V | ||
Output voltage | –1 | V | |||
Output current | 10 | mA | |||
Maximum Junction Temperature, TJmax | 150 | °C | |||
Storage Temperature, Tstg | TO-CAN, TO-92 Package | –60 | 150 | °C | |
TO-220, SOIC Package | –65 | 150 |
MQ-2
MQ2 Sensor Pin Configuration
Pin No: | Pin Name: | Description |
For Module | ||
1 | Vcc | This pin powers the module, typically the operating voltage is +5V |
2 | Ground | Used to connect the module to system ground |
3 | Digital Out | You can also use this sensor to get digital output from this pin, by setting a threshold value using the potentiometer |
4 | Analog Out | This pin outputs 0-5V analog voltage based on the intensity of the gas |
For Sensor | ||
1 | H -Pins | Out of the two H pins, one pin is connected to supply and the other to ground |
2 | A-Pins | The A pins and B pins are interchangeable. These pins will be tied to the Supply voltage. |
3 | B-Pins | The A pins and B pins are interchangeable. One pin will act as output while the other will be pulled to ground. |
komponen output :
Sensor infrared adalah sensor yang akan mendeteksi sesuatu yang melewati cahaya infrared yang akan berlogika 1 saat sesuatu melewati infrared
3.Dasar Teori kembali
1.Resistor
Resistor merupakan komponen pasif yang memiliki nilai resistansi tertentu dan berfungsi untuk menghambat jumlah arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian. Resistor dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, diantaranya resistor nilai tetap (fixed resistor), resistor variabel (variabel resistor), thermistor, dan LDR.
Rangkaian Dasar OP AMP
a. OP AMP Inverting
Penguatan yang outputnya berbeda fasa 180° dengan inputnya, bila input positif maka output akan menjadi negatif.
Vout = - (Rf / R1) Vin
b. OP AMP Non Inverting
Penguatan yang outputnya sama dengan input yaitu tidak ada pembalikan fasa.
Vout = Vin (1 + Rf / Rin)
Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.
Ada besi atau yang disebut dengan nama inti besi dililit oleh sebuah kumparan yang berfungsi sebagai pengendali. Sehingga kumparan kumparan yang diberikan arus listrik maka akan menghasilkan gaya elektromagnet. Gaya tersebut selanjutnya akan menarik angker untuk pindah dari biasanya tutup ke buka normal. Dengan demikian saklar menjadi pada posisi baru yang biasanya terbuka yang dapat menghantarkan arus listrik. Ketika armature sudah tidak dialiri arus listrik lagi maka ia akan kembali pada posisi awal, yaitu normal close.
Fitur:
1. Tegangan pemicu (tegangan kumparan) 5V
2. Arus pemicu 70mA
3. Beban maksimum AC 10A @ 250 / 125V
4. Maksimum baban DC 10A @ 30 / 28V
5. Switching maksimum
Motor DC
Terdapat dua bagian utama pada sebuah Motor Listrik DC, yaitu Stator dan Rotor. Stator adalah bagian motor yang tidak berputar, bagian yang statis ini terdiri dari rangka dan kumparan medan. Sedangkan Rotor adalah bagian yang berputar, bagian Rotor ini terdiri dari kumparan Jangkar. Dua bagian utama ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa komponen penting yaitu diantaranya adalah Yoke (kerangka magnet), Poles (kutub motor), Field winding (kumparan medan magnet), ArmatureWinding (Kumparan Jangkar), Commutator (Komutator)dan Brushes (kuas/sikat arang).
Pada prinsipnya motor listrik DC menggunakan fenomena elektromagnet untuk bergerak, ketika arus listrik diberikan ke kumparan, permukaan kumparan yang bersifat utara akan bergerak menghadap ke magnet yang berkutub selatan dan kumparan yang bersifat selatan akan bergerak menghadap ke utara magnet. Saat ini, karena kutub utara kumparan bertemu dengan kutub selatan magnet ataupun kutub selatan kumparan bertemu dengan kutub utara magnet maka akan terjadi saling tarik menarik yang menyebabkan pergerakan kumparan berhenti
Untuk menggerakannya lagi, tepat pada saat kutub kumparan berhadapan dengan kutub magnet, arah arus pada kumparan dibalik. Dengan demikian, kutub utara kumparan akan berubah menjadi kutub selatan dan kutub selatannya akan berubah menjadi kutub utara. Pada saat perubahan kutub tersebut terjadi, kutub selatan kumparan akan berhadap dengan kutub selatan magnet dan kutub utara kumparan akan berhadapan dengan kutub utara magnet. Karena kutubnya sama, maka akan terjadi tolak menolak sehingga kumparan bergerak memutar hingga utara kumparan berhadapan dengan selatan magnet dan selatan kumparan berhadapan dengan utara magnet. Pada saat ini, arus yang mengalir ke kumparan dibalik lagi dan kumparan akan berputar lagi karena adanya perubahan kutub. Siklus ini akan berulang-ulang hingga arus listrik pada kumparan diputuskan.JENIS-JENIS SENSOR SENTUH
Berdasarkan fungsinya, Sensor Sentuh dapat dibedakan menjadi dua jenis utama yaitu Sensor Kapasitif dan Sensor Resistif. Sensor Kapasitif atau Capacitive Sensor bekerja dengan mengukur kapasitansi sedangkan sensor Resistif bekerja dengan mengukur tekanan yang diberikan pada permukaannya.
(Gambar 18. jenis touch sensor)
Sensor Kapasitif
Sensor sentuh Kapasitif merupakan sensor sentuh yang sangat populer pada saat ini, hal ini dikarenakan Sensor Kapasitif lebih kuat, tahan lama dan mudah digunakan serta harga yang relatif lebih murah dari sensor resistif. Ponsel-ponsel pintar saat ini telah banyak yang menggunakan teknologi ini karena juga menghasilkan respon yang lebih akurat.
Berbeda dengan Sensor Resistif yang menggunakan tekanan tertentu untuk merasakan perubahan pada permukaan layar, Sensor Kapasitif memanfaatkan sifat konduktif alami pada tubuh manusia untuk mendeteksi perubahan layar sentuhnya. Layar sentuh sensor kapasitif ini terbuat dari bahan konduktif (biasanya Indium Tin Oxide atau disingkat dengan ITO) yang dilapisi oleh kaca tipis dan hanya bisa disentuh oleh jari manusia atau stylus khusus ataupun sarung khusus yang memiliki sifat konduktif.
Pada saat jari menyentuh layar, akan terjadi perubahaan medan listrik pada layar sentuh tersebut dan kemudian di respon oleh processor untuk membaca pergerakan jari tangan tersebut. Jadi perlu diperhatikan bahwa sentuhan kita tidak akan di respon oleh layar sensor kapasitif ini apabila kita menggunakan bahan-bahan non-konduktif sebagai perantara jari tangan dan layar sentuh tersebut.
Sensor Resistif
Tidak seperti sensor sentuh kapasitif, sensor sentuh resistif ini tidak tergantung pada sifat listrik yang terjadi pada konduktivitas pelat logam. Sensor Resistif bekerja dengan mengukur tekanan yang diberikan pada permukaannya. Karena tidak perlu mengukur perbedaan kapasitansi, sensor sentuh resistif ini dapat beroperasi pada bahan non-konduktif seperti pena, stylus atau jari di dalam sarung tangan.
Sensor sentuh resistif terdiri dari dua lapisan konduktif yang dipisahkan oleh jarak atau celah yang sangat kecil. Dua lapisan konduktif (lapisan atas dan lapisan bawah) ini pada dasarnya terbuat dari sebuah film. Film-film umumnya dilapisi oleh Indium Tin Oxide yang merupakan konduktor listrik yang baik dan juga transparan (bening).
Cara kerjanya hampir sama dengan sebuah sakelar, pada saat film lapisan atas mendapatkan tekanan tertentu baik dengan jari maupun stylus, maka film lapisan atas akan bersentuhan dengan film lapisan bawah sehingga menimbulkan aliran listrik pada titik koordinat tertentu layar tersebut dan memberikan signal ke prosesor untuk melakukan proses selanjutnya.
1. Resistor : R1 ( 33 K ohm), R2 (1 K ohm ), VR1 (Potensio 100 K ohm)
2. Kapasitor : C1 ( 100nF )
3. Transistor : Q2 ( BC547 )
4. Foto transistor : Q1
5. IC : 40106 (Schimitt trigger), 4026 (Decade counter)
6. 7-Segment
lainnya :
Step 3: BUAT SIMULASI PADA PROTEUS
Step 4: MENCOBA RANGKAIAN
- Prinsip Rangkaian kembali
pada rangkaian proteksi pompa air kali ini kita menggunakan 5 buah sensor yaitu touch sensor untuk mengaktifkan dan mematikan pompa air dan rangkaian proteksinya. water level sensor untuk menjaga agar pompa tidak terendam air saat permukaan air sumur naik. lm35 atau sensor suhu untuk mendeteksi suhu pada pompa dan menghidupkan kipas pendingin pompa. vibration sensor kita pasang dua buah untuk mendeteksi adanya bahaya seperti gempa yang dapat merusak pompa. kemudian kita juga menggunakan sensor gas MQ2 utnuk mendeteksi pada pompa apakah terjadi suatu konsleting yang bisa menimbulkan asap sehingga dapat menimbulkan terbakarnya pompa
sensor ini akan mendeteksi adanya gempa atau getaran di sekitar pompa sehingga bisa dianggap mendapat logika 1 dan mengeluarkan output tegangan yang akan diberikan ke base transistor . saat base mendapat tegangan maka arus dari kolektor ke emitor dapat mengalir sehingga relay aktif dan rangkaian pengaman motor(dimisalkan motor penggerak) akan bergerak atau aktif. sensor ini dipasang dua buah dengan lokasi berbeda terhadap masing masingnya namun disekitar pompa juga.
MQ2
sensor mq2 untuk mendeteksi adanya asap yang itmbul dikarenakan konsleting pada motor. saat terdeteksi maka sensor berlogika 1 dan mengeluarkan otuput yang akan diteruskan ke transistor npn pada bagian base sehingga arus dapat mengalir dari kolektor ke emitor dan relay aktif sehingga memutus arus listrik meuju pompa. sehingga pompa tidak terlalu parah kerusakannya.
d.Video Simulasi kembali
e. Kondisi :
f. File Download kembali
Download file rangkaian di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar