Subscribe Us

Tugas Besar



a. Mengetahui tentang touch sensor, water level, sensor suhu, MQ-2, dan vibration sensor

b. Mengetahui Simulasi rangkaian mux demux dan encoder decoder

c. Mengetahui tabel kebenaran dari jenis gerbang logika dan IC yang digunakan

d. Mengetahui Proteksi Pompa Air

2. Alat Dan Bahankembali

ALAT
NoNama AlatSpesifikasiJumlah
1Gambar layout komponen
1 set
2Ground
1 set
3power1 buah
4Solder 1 buah
5Penyedot timah1 buah
6Tang potong1 buah
7Tang lancip1 buah
8Mistar baja
1 buah
9Landasan solder1 buah
10Mata bor1 buah

INSTRUMEN :

OSCILOSCOPE


GENERATOR
POWER SUPPLY
Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu Daya adalah suatu alat listrik yang dapat menyediakan energi listrik untuk perangkat listrik ataupun elektronika lainnya.

Voltmeter DC

Difungsikan guna mengukur besarnya tegangan listrik yang terdapat dalam suatu rangkaian listrik. Dimana, untuk penyusunannya dilakukan secara paralel sesuai pada lokasi komponen yang sedang diukur.




BAHAN
Resistor
Resistor merupakan komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur besarnya arus yang mengalir dalam rangkaian.

Spesifikasi Resistor yang digunakan:

Resistor 10k

Resistor 2k

Data sheet resistor:


Dioda

Dioda adalah komponen elektronika yang terdiri dari dua kutub dan berfungsi menyearahkan arus. Komponen ini terdiri dari penggabungan dua semikonduktor yang masing-masing diberi doping (penambahan material) yang berbeda, dan tambahan material konduktor untuk mengalirkan listrik.

Karakteristik Dioda:

Transistor
Berfungsi sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Pada rangkaian water level sensor ini transistor hanya digunakan sebagai saklar, dengan adanya arus di base maka transistor akan "on" sehingga akan ada arus dari kolektor ke emitor.

Spesifikasi Transistor:

1. DC Current gain(hfe) maksimal 800

2. Arus Collector kontinu(Ic) 100mA

3. Tegangan Base-Emitter(Vbe) 6V

4. Arus Base(Ib) maksimal 5mA

Data Sheet Transistor :
Grafik Respon:
OP AMP
Operational Amplifier atau Op-Amp adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai penguat sinyal input baik DC maupun AC

Konfigurasi Pin OP-Amp
Gelombang input dan output op amp

Kapasitor

Logic State

Gerbang Logika (Logic Gates) adalah sebuah entitas untuk melakukan pengolahan  input-input yang berupa bilangan biner (hanya terdapat 2 kode bilangan biner yaitu, angka 1 dan 0) dengan menggunakan Teori Matematika Boolean sehingga dihasilkan sebuah sinyal output yang dapat digunakan untuk proses berikutnya.

KOMPONEN INPUT :

Sensor LDR
LDR (Light Dependent Resistor) merupakan salah satu komponen resistor yang nilai resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang mengenai sensor ini.
Konfigurasi pin:
Pin 1 : Electrical contact
Pin 2 : Electrical contact
Grafik Respon:
Spesifikasi:

Data Sheet LDR:

Water level Sensor





Berikut ini adalah spesifikasi dari Water Level Sensor K-0135 :

Tegangan Kerja : 3-5 VDC

Arus : < 20 mA

Output : Analog

Area Pendeteksian : 40 mm x 16 mm

Suhu Operasi : 10 - 30 derajat celcius

Kelembaban : 10% - 90% non-condensing

Berat : 3,5 Gram

Dimensi : 62 mm x 20 mm x 8 mm

grafik respon sensor





Touch Sensor

Specification:

Product Code: HCSENS0039
Supply Voltage: 2.5 to 5.5V
Supply current: (Vcc = 5V): 6uA (Idle) 16mA (Active)
Sensor area: 11 x 10.5mm
Max sensor range: ~5mm
Module dimensions: 14.5mm x 11mm
grafik respon sensor sentuh


Vibration Sensor

Pin Configuration of Vibration Sensor Module

Pin Name

Description

VCC

           

The Vcc pin powers the module, typically with +5V

GND

Power Supply Ground

DO

Digital Out Pin for Digital Output.

Vibration Sensor Module Features & Specifications :
Operating Voltage: 3.3V to 5V DC
Operating Current: 15mA
Using SW-420 normally closed type vibration sensor
LEDs indicating output and power
LM393 based design
Easy to use with Microcontrollers or even with normal Digital/Analog IC
With bolt holes for easy installation
Small, cheap and easily available


LM35

Pin Functions

PINTYPEDESCRIPTION
NAMETO46TO92TO220SO8
VOUT2231OTemperature Sensor Analog Output
N.C.2No Connection
3
GND3324GROUNDDevice ground pin, connect to power supply negative terminal
N.C.5No Connection
6
7
+VS1118POWERPositive power supply pin

Specifications

over operating free-air temperature range (unless otherwise noted) (1)(2)

MINMAXUNIT
Supply voltage–0.235V
Output voltage–1V
Output current10mA
Maximum Junction Temperature, TJmax150°C
Storage Temperature, TstgTO-CAN, TO-92 Package–60150°C
TO-220, SOIC Package–65150
If Military/Aerospace specified devices are required, please contact the Texas Instruments Sales Office/ Distributors for availability and specifications.
Absolute Maximum Ratings indicate limits beyond which damage to the device may occur. DC and AC electrical specifications do not apply when operating the device beyond its rated operating conditions.


MQ-2


MQ2 Sensor Pin Configuration

Pin No:

Pin Name:

Description

For Module

1

Vcc

This pin powers the module, typically the operating voltage is +5V

2

Ground

Used to connect the module to system ground

3

Digital Out

You can also use this sensor to get digital output from this pin, by setting a threshold value using the potentiometer

4

Analog Out

This pin outputs 0-5V analog voltage based on the intensity of the gas 

For Sensor

1

H -Pins

Out of the two H pins, one pin is connected to supply and the other to ground

2

A-Pins

The A pins and B pins are interchangeable. These pins will be tied to the Supply voltage.

3

B-Pins

The A pins and B pins are interchangeable.   One pin will act as output while the other will be pulled to ground.

Spesifikasi :

Operating Voltage is +5V
Can be used to Measure or detect LPG, Alcohol, Propane, Hydrogen, CO and even methane
Analog output voltage: 0V to 5V
Digital Output Voltage: 0V or 5V (TTL Logic)
Preheat duration 20 seconds
Can be used as a Digital or analog sensor
The Sensitivity of Digital pin can be varied using the potentiometer
Sensor Rain
Rain sensor merupakan sensor yang berfungsi untuk mendeteksi hujan turun atau tidak. Intinya sensor ini jika terkena air pada papan sensornya maka resistansinya akan berubah, semakin banyak semakin kecil dan sebaliknya.

Komponen Lainnya :


IC 74147


IC encoder 74147 merupakan IC dalam keluarga TTL yang bekerja dengan tegangan sumber +5 volt DC. IC 74147 memiliki 16 pin dengan kemasan IC DIP. Encoder IC 74147 memiliki 9 jalur input desimal 1 sampai 9 aktif LOW dan 4 jalur output BCD aktif LOW. Tegangan sumber untuk IC 74147 diberikan melalui pin Vcc (+5 volt DC) dan pin GND (ground).


IC 74LS48



IC 74151





IC 4511
4511 pins configuration

spesifikasi 
Low logic circuit power dissipation
High current sourcing outputs (up to 25 mA)
Latch storage of code
Blanking input
Lamp test provision
Readout blanking on all illegal input combinations
Lamp intensity modulation capability
Time share (multiplexing) facility
Equivalent to Motorola MC14511


IC 74155




komponen output :

7 Segment Anoda

Layar tujuh segmen adalah salah satu perangkat layar untuk menampilkan sistem angka desimal yang merupakan alternatif dari layar dot-matrix. Layar tujuh segmen ini sering kali digunakan pada jam digital, meteran elektronik, dan perangkat elektronik lainnya yang menampilkan informasi numerik.
Data Sheet Seven segment:



Relay
Relay adalah komponen yang berfungsi untuk mengalirkan arus listrik yang besar dengan menggunakan kendali listrik arus kecil. Relay memiliki fungsi sebagai saklar atau elektromagnetik switch yang mana dikendalikan oleh magnet listrik.
Konfigurasi pin relay:

Spesifikasi Relay:
Motor DC
Digunakan untuk output dari rangkaian dan berjalan jika sensor infrared berlogika 1
Grafik Motor DC:
Spesifikasi item:

o   Tanpa kecepatan beban 12000 ± 15% rpm

o   Tidak ada arus beban =280mA

o   Tegangan operasi 1.5 - 9 VDC

o   Mulai Torsi =250g.cm (menurut blade yang dikembangkan sendiri)

o   mulai saat ini =5A

o   Resistansi Isolasi di atas 10O antara casing dan terminal DV 100V

o   Arah Rotasi CW: Terminal [+] terhubung ke catu daya positif, terminal [-] terhubung ke nagative

o   daya, searah jarum jam dianggap oleh arah poros keluaran

o   celah poros 0,05-0,35mm

(Gambar 9. touch sensor)
    Sensor Sentuh adalah sensor elektronik yang dapat mendeteksi sentuhan. Sensor Sentuh ini pada dasarnya beroperasi sebagai sakelar apabila disentuh, seperti sakelar pada lampu, layar sentuh ponsel dan lain sebagainya.

Sensor infrared adalah sensor yang akan mendeteksi sesuatu yang melewati cahaya infrared yang akan berlogika 1 saat sesuatu melewati infrared



3.Dasar Teori kembali

1.Resistor

Resistor merupakan komponen pasif yang memiliki nilai resistansi tertentu dan berfungsi untuk menghambat jumlah arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian. Resistor dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, diantaranya resistor nilai tetap (fixed resistor), resistor variabel (variabel resistor), thermistor, dan LDR.


Cara membaca nilai resistor

Cara menghitung nilai resistansi resistor dengan gelang warna :

1. Masukan angka langsung dari kode warna gelang pertama.

2. Masukan angka langsung dari kode warna gelang kedua.

3. Masukan angka langsung dari kode warna gelang ketiga.

 4. Masukkan jumlah nol dari kode warna gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10^n).
5. Gelang terakhir merupakan nilai toleransi dari resistor

2. Diode
Cara Kerja Dioda:
Secara sederhana, cara kerja dioda dapat dijelaskan dalam tiga kondisi, yaitu kondisi tanpa tegangan (unbiased), diberikan tegangan positif (forward biased), dan tegangan negatif (reverse biased).
a. tanpa tegangan
Pada kondisi tidak diberikan tegangan akan terbentuk suatu perbatasan medan listrik pada daerah P-N junction. Hal ini terjadi diawali dengan proses difusi, yaitu bergeraknya muatan elektro dari sisi n ke sisi p. 
b. kondisi forward bias
Pada kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal positif sumber listrik dan bagian katoda disambungkan dengan terminal negatif. Adanya tegangan eksternal akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik menjadi tertarik ke masing-masing kutub. Ion-ion negatif akan tertarik ke sisi anoda yang positif, dan ion-ion positif akan tertarik ke sisi katoda yang negatif.

c. kondisi reverse bias

Pada kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal negatif sumber listrik dan bagian katoda disambungkan dengan terminal positif. Adanya tegangan eksternal akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik menjadi tertarik ke masing-masing kutub.

Transistor
Transistor NPN
Pada transistor NPN, semikonduktor tipe-P diapit oleh dua semikonduktor tipe-N. Transistor NPN juga dapat dibentuk dengan menghubungkan anoda dari dua dioda sebagai base dan katoda sebagai kolektor dan emitor. Arus mengalir dari kolektor ke emitor karena potensial kolektor lebih besar daripada base dan emitor.

Transistor PNP
Pada transistor PNP, semikonduktor tipe-N diapit oleh dua semikonduktor tipe-P. Transistor PNP juga dapat dibentuk dengan menghubungkan katoda dari dua dioda sebagai base dan anoda sebagai kolektor dan emitor. Hubungan emitter-base foward bias sementara collector-base reverse bias. Jadi, arus mengalir dari emitor ke kolektor karena potensial emitor lebih besar daripada base dan kolektor.

Transistor sebagai saklar

Jika ada arus yang cukup besar di kaki basis, transistor akan mencapai titk jenuh (saturasi). Pada titk jenuh ini transistor mengalirkan arus secara maksimum dari kolektor ke emitor sehingga transistor seolah-olah short pada hubungan kolektor-emitor. Jika arus base sangat kecil maka kolektor dan emitor bagaikan saklar yang terbuka. Pada kondisi ini transistor dalam keadaan cut-off sehingga tidak ada arus dari kolektor ke emitor. Nilai resistor terhubung ke base (Rb) dapat dihitung dengan;

Rb = Vbe / Ib
Transistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguat jika bekerja dalam daerah aktif. Tegangan, arus, dan daya dapat diperkuat dengan beberapa konfigurasi seperti common emitter, common colector, dan common base.
DC Current Gain = Collector Current (Ic) / Base Current (Ib)


IC OPAMP 741
Penguat operasional atau yang dikenal sebagai Op-Amp merupakan suatu rangkaian terintegrasi atau IC yang memiliki fungsi sebagai penguat sinyal, dengan beberapa konfigurasi. Secara ideal Op-Amp memiliki impedansi masukan dan penguatan yang tak berhingga serta impedansi keluaran sama dengan nol. Dalam prakteknya, Op-Amp memiliki impedansi masukan dan penguatan yang besar serta impedansi keluaran yang kecil.
Op-Amp memiliki beberapa karakteristik, diantaranya:
a. Penguat tegangan tak berhingga (AV = ~)
b. Impedansi input tak berhingga (rin = ~)
c. Impedansi output nol (ro = 0) d. Bandwidth tak berhingga (BW = ~)
d. Tegangan offset nol pada tegangan input (Eo = 0 untuk Ein = 0)

Rangkaian Dasar OP AMP

a. OP AMP Inverting

Penguatan yang outputnya berbeda fasa 180° dengan inputnya, bila input positif maka output akan menjadi negatif.

Vout = - (Rf / R1) Vin

b. OP AMP Non Inverting

Penguatan yang outputnya sama dengan input yaitu tidak ada pembalikan fasa.

 Vout = Vin (1 + Rf / Rin)


Relay

Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.

Ada besi atau yang disebut dengan nama inti besi dililit oleh sebuah kumparan yang berfungsi sebagai pengendali.  Sehingga kumparan kumparan yang diberikan arus listrik maka akan menghasilkan gaya elektromagnet.  Gaya tersebut selanjutnya akan menarik angker untuk pindah dari biasanya tutup ke buka normal.  Dengan demikian saklar menjadi pada posisi baru yang biasanya terbuka yang dapat menghantarkan arus listrik.  Ketika armature sudah tidak dialiri arus listrik lagi maka ia akan kembali pada posisi awal, yaitu normal close.

Fitur:

1. Tegangan pemicu (tegangan kumparan) 5V

2. Arus pemicu 70mA

3. Beban maksimum AC 10A @ 250 / 125V

4. Maksimum baban DC 10A @ 30 / 28V

5. Switching maksimum

Motor DC

Terdapat dua bagian utama pada sebuah Motor Listrik DC, yaitu Stator dan Rotor. Stator adalah bagian motor yang tidak berputar, bagian yang statis ini terdiri dari rangka dan kumparan medan. Sedangkan Rotor adalah bagian yang berputar, bagian Rotor ini terdiri dari kumparan Jangkar. Dua bagian utama ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa komponen penting yaitu diantaranya adalah Yoke (kerangka magnet), Poles (kutub motor), Field winding (kumparan medan magnet), ArmatureWinding (Kumparan Jangkar), Commutator (Komutator)dan Brushes (kuas/sikat arang).

Pada prinsipnya motor listrik DC menggunakan fenomena elektromagnet untuk bergerak, ketika arus listrik diberikan ke kumparan, permukaan kumparan yang bersifat utara akan bergerak menghadap ke magnet yang berkutub selatan dan kumparan yang bersifat selatan akan bergerak menghadap ke utara magnet. Saat ini, karena kutub utara kumparan bertemu dengan kutub selatan magnet ataupun kutub selatan kumparan bertemu dengan kutub utara magnet maka akan terjadi saling tarik menarik yang menyebabkan pergerakan kumparan berhenti

Untuk menggerakannya lagi, tepat pada saat kutub kumparan berhadapan dengan kutub magnet, arah arus pada kumparan dibalik. Dengan demikian, kutub utara kumparan akan berubah menjadi kutub selatan dan kutub selatannya akan berubah menjadi kutub utara. Pada saat perubahan kutub tersebut terjadi, kutub selatan kumparan akan berhadap dengan kutub selatan magnet dan kutub utara kumparan akan berhadapan dengan kutub utara magnet. Karena kutubnya sama, maka akan terjadi tolak menolak sehingga kumparan bergerak memutar hingga utara kumparan berhadapan dengan selatan magnet dan selatan kumparan berhadapan dengan utara magnet. Pada saat ini, arus yang mengalir ke kumparan dibalik lagi dan kumparan akan berputar lagi karena adanya perubahan kutub. Siklus ini akan berulang-ulang hingga arus listrik pada kumparan diputuskan.

SENSOR :

Touch sensor
(Gambar 17. Touch sensor)
    Touch Sensor atau Sensor Sentuh adalah sensor elektronik yang dapat mendeteksi sentuhan. Sensor Sentuh ini pada dasarnya beroperasi sebagai sakelar apabila disentuh, seperti sakelar pada lampu, layar sentuh ponsel dan lain sebagainya. Sensor Sentuh ini dikenal juga sebagai Sensor Taktil (Tactile Sensor). Seiring dengan perkembangan teknologi, sensor sentuh ini semakin banyak digunakan dan telah menggeser peranan sakelar mekanik pada perangkat-perangkat elektronik.
    

JENIS-JENIS SENSOR SENTUH

Berdasarkan fungsinya, Sensor Sentuh dapat dibedakan menjadi dua jenis utama yaitu Sensor Kapasitif dan Sensor Resistif. Sensor Kapasitif atau Capacitive Sensor bekerja dengan mengukur kapasitansi sedangkan sensor Resistif bekerja dengan mengukur tekanan yang diberikan pada permukaannya.

Pengertian SENSOR SENTUH dan jenis-jenisnya (KAPASITIF DAN RESISTIF)
(Gambar 18. jenis touch sensor)

Sensor Kapasitif

    Sensor sentuh Kapasitif merupakan sensor sentuh yang sangat populer pada saat ini, hal ini dikarenakan Sensor Kapasitif lebih kuat, tahan lama dan mudah digunakan serta harga yang relatif lebih murah dari sensor resistif. Ponsel-ponsel pintar saat ini telah banyak yang menggunakan teknologi ini karena juga menghasilkan respon yang lebih akurat.

    Berbeda dengan Sensor Resistif yang menggunakan tekanan tertentu untuk merasakan perubahan pada permukaan layar, Sensor Kapasitif memanfaatkan sifat konduktif alami pada tubuh manusia untuk mendeteksi perubahan layar sentuhnya. Layar sentuh sensor kapasitif ini terbuat dari bahan konduktif (biasanya Indium Tin Oxide atau disingkat dengan ITO) yang dilapisi oleh kaca tipis dan hanya bisa disentuh oleh jari manusia atau stylus khusus ataupun sarung khusus yang memiliki sifat konduktif.

    Pada saat jari menyentuh layar, akan terjadi perubahaan medan listrik pada layar sentuh tersebut dan kemudian di respon oleh processor untuk membaca pergerakan jari tangan tersebut. Jadi perlu diperhatikan bahwa sentuhan kita tidak akan di respon oleh layar sensor kapasitif ini apabila kita menggunakan bahan-bahan non-konduktif sebagai perantara jari tangan dan layar sentuh tersebut.

Sensor Resistif

    Tidak seperti sensor sentuh kapasitif, sensor sentuh resistif ini tidak tergantung pada sifat listrik yang terjadi pada konduktivitas pelat logam. Sensor Resistif bekerja dengan mengukur tekanan yang diberikan pada permukaannya. Karena tidak perlu mengukur perbedaan kapasitansi, sensor sentuh resistif ini dapat beroperasi pada bahan non-konduktif seperti pena, stylus atau jari di dalam sarung tangan.

    Sensor sentuh resistif terdiri dari dua lapisan konduktif yang dipisahkan oleh jarak atau celah yang sangat kecil. Dua lapisan konduktif (lapisan atas dan lapisan bawah) ini pada dasarnya terbuat dari sebuah film. Film-film umumnya dilapisi oleh Indium Tin Oxide yang merupakan konduktor listrik yang baik dan juga transparan (bening).

    Cara kerjanya hampir sama dengan sebuah sakelar, pada saat film lapisan atas mendapatkan tekanan tertentu baik dengan jari maupun stylus, maka film lapisan atas akan bersentuhan dengan film lapisan bawah sehingga menimbulkan aliran listrik pada titik koordinat tertentu layar tersebut dan memberikan signal ke prosesor untuk melakukan proses selanjutnya.

1. Resistor : R1 ( 33 K ohm), R2 (1 K ohm ), VR1 (Potensio 100 K ohm)

2. Kapasitor : C1 ( 100nF )

3. Transistor : Q2 ( BC547 )

4. Foto transistor : Q1

5. IC : 40106 (Schimitt trigger), 4026 (Decade counter)

6. 7-Segment

Simbol LM35 di proteus :





Grafik respon




Touch sensor

Sensor sentuh merupakan sebuah saklar yang cara penggunaanya dengan cara disentuh menggunakan jari. Ketika sensor ini disentuh maka sensor akan bernilai HIGH, karena tubuh manusia terdapat aliran listrik sehingga sensor ini dapat bekerja. Sensor ini dapat kita gunakan untuk menyalakan lampu, motor, membuka pintu dan masih banyak lainnya.  
                                                                                                                                        



        Dalam keadaan IDLE output yang dihasilkan adalah LOW (konsumsi daya sangat kecil) sedangkan saat ada jari yang menyentuh modul ini output yang dihasilkan adalah HIGH. Jika tidak ada aktifitas lebih dari 12 detik maka modul otomatis akan kembali ke mode IDLE (hemat daya).

        Modul dapat dipasang di belakang permukaan plastik, kaca dan bahan non-logam lainnya untuk menutupi permukaan sensor. Selain itu, jika kita dapat mengatur posisi yang tepat untuk sentuhan, kita juga dapat menyembunyikannya di dalam dinding, meja dan bagian tombol tersembunyi lainnya.
Ketika jari menyentuh bagian sensor, modul menghasilkan sinyal high.
a. Arus Output Pin Sink (@ VCC 3V, VOL 0.6V): 8mA
b. Arus Output pin pull-up (@ VCC=3V, VOH=2.4V): 4mA
c. Waktu respon (low power mode): max 220ms
1. Dalam keadaan normal, modul menghasilkan sinyal low (hemat daya).
d. Waktu respon (touch mode): max 60ms Cara kerja:
4. Dilengkapi 4 lobang baut untuk memudahkan pemasangan
3. Jika tidak disentuh lagi selama 12 detik kembali ke mode hemat energi.
Kelebihan: - Konsumsi daya yang rendah
- Dapat menggantikan fungsi saklar tradisional
- Bisa menerima tegangan dari 2 ~ 5.5V DC


Rumus Tegangan sentuh maksimal  

𝐸𝑆 = 𝐼𝑘( 𝑅𝑘 + 1.5 𝜌𝑠)

Ket:    𝐼𝑘 = Arus fibrilasi
          𝑅𝑘 = Nilai tahanan pada badan manusia 
          𝜌𝑠 = Tahanan Jenis tanah 

Vibration Sensor
Sensor module SW-420 adalah sensor untuk mendeteksi getaran, cara kerja sensor ini adalah dengan menggunakan 1 buah pelampung logam yang akan bergetar ditabung yang berisi 2 elektroda ketika modul sensor menerima getaran / shock. Terdapat 2 output yaitu digital output (0 dan 1) dan analog output (tegangan).

symbol proteus


MQ-2

Sensor Gas MQ-2 dapat mendeteksi atau mengukur gas seperti LPG, Alkohol, Propana, Hidrogen, CO, dan bahkan metana. Versi modul dari sensor ini dilengkapi dengan Pin Digital yang membuat sensor ini beroperasi bahkan tanpa mikrokontroler dan sangat berguna ketika Anda hanya mencoba mendeteksi satu gas tertentu. Ketika mengukur gas dalam ppm, pin analog harus digunakan, pin analog juga digerakkan oleh TTL dan bekerja pada 5V dan karenanya dapat digunakan dengan mikrokontroler yang paling umum.

Jadi jika Anda mencari sensor untuk mendeteksi atau mengukur gas seperti LPG, Alkohol, Propana, Hidrogen, CO dan bahkan metana dengan atau tanpa mikrokontroler, maka sensor ini mungkin menjadi pilihan yang tepat untuk Anda.

water level sensor:
Water level sensor adalah sebuah sensor yang dirancang untuk mendeteksi fluida. Pada penelitian ini water level sensor mampu membaca nilai ketinggian air pada range 0 – 4cm. Dari nilai pembacaan tersebut digunakan untuk mengontrol pengairan dari pompa submersible, sehingga setiap pengairan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan tanah pertanian.

syimbol


lainnya :

IC 74147







IC 74LS48







IC 74151



IC 4511



IC 74155








4. percobaan kembali



a. Prosedur percobaan:

Step 1:SUSUN dan SIAPKAN KOMPONEN 

Step 2:RANGKAI KOMPONEN

Step 3: BUAT SIMULASI PADA PROTEUS

Step 4: MENCOBA RANGKAIAN

Step 5: MENERAPKAN RANGKAIAN

b. Hardware :

c. Rangkaian Simulasi






pada rangkaian proteksi pompa air kali ini kita menggunakan 5 buah sensor yaitu touch sensor untuk mengaktifkan  dan mematikan pompa air dan rangkaian proteksinya. water level sensor untuk menjaga agar pompa tidak terendam air saat permukaan air sumur naik. lm35 atau sensor suhu untuk mendeteksi suhu pada pompa dan menghidupkan kipas pendingin pompa. vibration sensor kita pasang dua buah untuk mendeteksi adanya bahaya seperti gempa yang dapat merusak pompa. kemudian kita juga menggunakan sensor gas MQ2 utnuk mendeteksi pada pompa apakah terjadi suatu konsleting yang bisa menimbulkan asap sehingga dapat menimbulkan terbakarnya pompa

taouch sensor
    untuk menghidupkan dan mematikan pompa air dan juga sensor suhu pompa, sensor ini akan mendapat logika satu saat disentuh sehingga mengeluarkan output arus dari kaki out. arus akan diteruskan ke resisitor 100 ohm sehingga muncul tegangan menuju rangkaian fix bias transistor sebesar 0.66 volt. tegangan ini akan diteruskan ke kaki base transisitor sehingga transistor aktif dan arus dari power suplay akan mengalir ke kaki colector terus ke emittor dan ke ground. karena arus mengalir di relay maka switch pada relay akan pindah dari on ke off (kanan ke kiri)sehingga rangkaian pompa air akan tertutup begitu juga rangkaian pendingin motor/ pompa air. Kemudian, output dari touch sensor tadi juga dialirkan ke sebuah IC 74147 sebagai encoder. ouput dari sensor yang berlogika satu akan dimasukkan ke sebuah gerbang not untuk  kemudian di teruskan ke kaki 1 IC yang aktif low ditandai oleh lingkaran pada bagian kaki IC. kaki ic yang lainnya di matikan dengan diberi logika satu yang diambil dari vcc 5volt. saat kaki ic diberi logika nol pada kaki 1dan kaki lainnya berlogika satu. maka akan didapat ouput dari ic yaitu 0111. ouptu akan diteruskan ke gerbang not dikarenakan pin oupput ic 74147 juga aktif low. ouput ini setelah melalui gerbang not akan diinputkan ke ic 4511 sebagai decoder, mengubah bilangan biner menjadi decimal 7-segmen. sesuai truth table dari ic ini saat diinputkan biner 1000 (0111 telah dinotkan) akan didapatkan ouput seven segmen yang aktif adalah segmen b dan c, selebihnya off sehingga akan menyala angka 1 pada 7-segmen. seven segmen yang digunakan itu common katoda dikarenakan ouput ic 4511 itu aktif hight sehingga input berupa tegangan higt yang pada 7-segmen diteruskan ke ground sehingga segmen menyala. 7-segmen akan menampilkan angka 1 menandakan bahwa motor atau pompa telah hidup.

LM35
digunakan untuk mendeteksi suhu dari pompa air, tujuannya untuk menjaga suhu dari pompa air sehingga tidak terlalu panas dan mencegah terbakarnya motor serta mengurangi rugi2 akibat suhu panas menaikkan hambatan pada motor. suhu yang akan mengaktifkan kipas adalah suhu >25 derajat. saat suhu menunjukkan 25 derajat maka lm35 akan mengeluarkan output sebesar +25 volt. tegangan akan diumpankan ke sebuah op amp yang dibuat rangkaian  detektor untuk mengaktifkan relay. saat suhu naik menjadi >25 derajat maka relay akan aktif sehingga mengaktifkan kipas pendingin pompa.

WATER LEVEL SENSOR
water level sensor kita gunakan untuk mendeteksi katinggian permukaan air. saat air naik maka bagian sensor akan semakin luas yang terendap air. hal ini akan sama artinya dengan semakin banyak line yang terhubung karena terkena air maka resistansinya semakin kecil dan output yang dihasilkan semakin besar. output water level sensor akan diinputkan ke opamp detektor. opa amp sebagai detektor akan mendeteksi tegangan output sensor yang dibandingkan dengan tegangan referensi pada kaki inverting, jika lebih besar dari referensi maka ouput opamp adalah +v saturasi dan begitu sebaliknya.

Vibration Sensor

sensor ini akan mendeteksi adanya gempa atau getaran di sekitar pompa sehingga bisa dianggap mendapat logika 1 dan mengeluarkan output tegangan yang akan diberikan ke base transistor . saat base mendapat tegangan maka arus dari kolektor ke emitor dapat mengalir sehingga relay aktif dan rangkaian pengaman motor(dimisalkan motor penggerak) akan bergerak atau aktif. sensor ini dipasang dua buah dengan lokasi berbeda terhadap masing masingnya namun disekitar pompa juga.

MQ2

sensor mq2 untuk mendeteksi adanya asap yang itmbul dikarenakan konsleting pada motor. saat terdeteksi maka sensor berlogika 1 dan mengeluarkan otuput yang akan diteruskan ke transistor npn pada bagian base sehingga arus dapat mengalir dari kolektor ke emitor dan relay aktif sehingga memutus arus  listrik meuju pompa. sehingga pompa tidak terlalu parah kerusakannya.

d.Video Simulasi kembali





e. Kondisi :



f. File Download kembali

Download HTML disini
Download video di sini
Download file rangkaian di sini
Download vibration sensor disini 
Download Water level sensor disini 
Download LM35 sensor disini 
Download MQ2 disini
Download Touch sensor disini
Download Datasheet Rain sensor disini
Download Data Sheet Diode disini
Download Data Sheet OP AMP disini
Download Data Sheet Resistor disini
Download Data Sheet Relay disini
Download Data SheetTransistor BC547 disini
Data Sheet IC 74193 disini
Data Sheet Gerbang XOR (IC 4030) disini
Data Sheet Gerbang OR(IC 7432) disini
Download Data Sheet Motor DC disini
Download Data Decoder (IC7447) disini
Download Data Sheet 7 Segment disini
Datasheet NAND gate disini
Datasheet NOR gate disini
Datasheet XOR gate disini
Datasheet XNOR gate disini
Dataheet AND gate disini
Datasheet OR gate disini
Download Datasheet pir sensor [disini
Download Library sensor pir [disini]  
Download Library Sound Sensor [disini]
Download Datasheet Sound Sensor [disini]




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts