Subscribe Us

tugas 7 rangkaian uas perkelompok

Pendingin Ruangan Otomatis  dengan Sensor LM35 dan Sound Sensor



 

 

 

 

 

 

 


1. Tujuan[KEMBALI]
  • Mengetahui Aplikasi dari sensor LM35 dan sound sensor
  • Mengetahui bentuk rangkaian Proteus dari Aplikasi sensor LM35 dan sound sensor
  • Mengetahui prinsip kerja rangkaian
2. Alat dan Bahan[KEMBALI]

    Alat :
  • Voltmeter

Voltmeter merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik pada suatu rangkaian elektronika.
  • Power Supply

Power Supply merupakan alat yang berfungsi untuk menyediakan energi listrik pada suatu perangkat elektronika.

    Bahan :
  • Resistor
     


Resistor berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika.
Spessifikasi :
 
  • Op-AMP

Op-AMP merupakan salah satu bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai penguat sinyal listrik.
Spesifikasi :

  • Transistor

Transistor  berfungsi sebagai penguat, sirkuit pemutus dan penyambung arus, stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal.
Spesifikasi :

  • Potensiometer
Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk pembagi tegangan dapat disetel. Jika hanya dua terminal yang digunakan  (salah satu terminal tetap dan terminal geser). Potensiometer berperan sebagai resistor variable dan rheostat. 

Pinout


Spesifikasi

•      Type: Rotary a.k.a Radio POT

•      Available in different resistance values like 500Ω, 1K, 2K, 5K, 10K, 22K, 47K, 50K, 100K, 220K, 470K, 500K, 1 M. 

•      Power Rating: 0.3W

•      Maximum Input Voltage: 200Vdc

•      Rotational Life: 2000K cycles

  • IC NE555

IC NE555 merupakan salah satu komponen elektronika yang dapat digunakan dalam  berbagai aplikasi Timer (pewaktu), sumber pulsa gelombang, dan aplikasi osilator.  Selain itu, IC ini juga dapat digunakan sebagaiTimer Delay, rangkaian flip-flop dan  pemicu sinyal ultrasonik. 

Konfigurasi pin pada IC NE555 : 

PIN Fungsi :

  1. Ground (0V) >> Ground adalah pin input dari sumber tegangan DC paling negatif.

  2. Trigger >> Trigger adalah input negative dari lower komperator (komporator B) yang  menjaga  osilasi tegangan terendah kapasitor pada 1/3 VCC dan mengatur  RS flip-flop.

  3. Output >> Output adalah pin keluaran dari IC NE555. 

  4. Reset >> Reset adalah pin yang berfungsi untuk mereset latch didalam IC yang  akan berpengaruh untuk mereset kerja IC. Pin ini tersambung ke suatu gate  (gerbang) transistor bertipe PNP, jadi transistor akan aktif jika diberi  logika low. Biasanya pin ini langsung dihubungkan ke VCC agar tidak  terjadi reset. 

  5. Control Voltage >> Pin ini berfungsi untuk mengatur kestabilan tegangan  refrensi input negative (komparator A), pin ini bisa dibiarkan tergantung  (diabaikan), tetapi untuk menjamin kestabilan refrensi komporator A,  biasanya dihubungkan dengan kapasitor berorde sekitar 10nF ke pin ground. 

  6. Threshold >> Pin ini terhubung ke input positif (komporator A) yang akan  mereset RS flip-flop ketika tegangan pada pin ini mulai melebihi 2/3 VCC.

  7. Dischargep >> Pin ini terhubung ke open collector transistor internal (Tr) yang  emitternya terhubung ke ground. Switching transistor ini berfungsi untuk  meng-clamp node yang sesuai ke ground pada timing tertentu.

  8. Vcc >> Pin ini untuk menerima supply DC voltage. Biasanya akan bekerja  optimal jika diberi 5V s/d 15V.


Spesifikasi :



  • Diode


Diode adalah komponen aktif 2 kutub yang pada umumnya yang bersifat semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya.

Spesifikasi :


    Komponen Input :
  • Sound Sensor

Sensor Suara adalah sensor yang memiliki cara kerja merubah besaran suara menjadi besaran listrik. Pada dasarnya prinsip kerja pada alat ini hampir mirip dengan cara kerja sensor sentuh pada perangkat seperti telepon genggam, laptop, dan notebook. Sensor ini bekerja berdasarkan besar kecilnya kekuatan gelombang suara yang mengenai membran sensor yang menyebabkan bergeraknya membran sensor yang memiliki kumparan kecil dibalik membran tersebut naik dan turun. Kecepatan gerak kumparan tersebut menentukan kuat lemahnya gelombang listrik yang dihasilkannya.

  • Sensor LM35

Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor Suhu LM35 yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen elektronika elektronika yang diproduksi oleh National Semiconductor.

Spesifikasi :


    Komponen Output :
  • Motor DC

Motor DC berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi kinetik (gerak).
Konfigurasi pin :

Pin 1 : Terminal 1

Pin 2 : Terminal 2




  • Relay

Relay merupakan komponen elektronika berupa saklar atau switch elektrik yang dioperasikan secara listrik dan terdiri dari 2 bagian utama yaitu Elektromagnet (coil) dan mekanikal (seperangkat kontak Saklar/Switch). Komponen elektronika ini menggunakan prinsip elektromagnetik untuk menggerakan saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. 
Spesifikasi Relay umumnya adalah tegangan input 5 VDC, 12 VDC atau 48 VDC. Untuk common dan NO NC umumnya 220 vac dengan arus kerja 10 A.
Konfigurasi pin:



Spesifikasi :




    
3. Dasar Teori[KEMBALI]
  • Sensor LM35

Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor Suhu LM35 yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen elektronika elektronika yang diproduksi oleh National Semiconductor. LM35 memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan. Sensor suhu LM35 memiliki jangkauan pengukuran -55ºC hingga +150ºC dengan akurasi ±0.5ºC. Tegangan output sensor suhu IC LM35 dapat diformulasikan sebagai berikut : 

Vout LM35 = Temperature º x 10 mV

Prinsip kerja sensor LM35 sebagai berikut:
  • Suhu lingkungan di deteksi menggunakan bagian IC yang peka terhadap suhu
  • Suhu lingkungan ini diubah menjadi tegangan listrik oleh rangkaian di dalam IC, dimana perubahan suhu berbanding lurus dengan perubahan tegangan output.
  • Tiap perubahan 1oC akan menghasilkan perubahan tegangan output s ebesar 10mV
  • Vout adalah tegangan keluaran sensor yang terskala linear terhadap suhu terukur, yakni 10 milivolt per 1 derajad celcius. Jadi jika Vout = 530mV, maka suhu terukur adalah 53 derajad Celcius.dan jika Vout = 320mV, maka suhu terukur adalah 32 derajad Celcius. Tegangan keluaran ini bisa langsung diumpankan sebagai masukan ke rangkaian pengkondisi sinyal seperti rangkaian penguat operasional dan rangkaian filter, atau rangkaian lain seperti rangkaian pembanding tegangan dan rangkaian Analog-to-Digital Converter.

Berikut ini adalah karakteristik dari sensor LM35 :

1. Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mVolt/ºC.
2. Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 ºC .
3. Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.
4. Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
5. Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.
6. Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC pada udara diam.
7. Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
8. Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.

  • Sound Sensor


Sensor suara adalah sebuah alat yang mampu mengubah gelombang Sinusioda suara menjadi gelombang sinus energi listrik (Alternating Sinusioda Electric Current). Sensor suara berkerja berdasarkan besar/kecilnya kekuatan gelombang suara yang mengenai membran sensor yang menyebabkan bergeraknya membran sensor yang juga terdapat sebuah kumparan kecil di balik membran tadi naik & turun. Oleh karena kumparan tersebut sebenarnya adalah ibarat sebuah pisau berlubang-lubang, maka pada saat ia bergerak naik-turun, ia juga telah membuat gelombng magnet yang mengalir melewatinya terpotong-potong. Kecepatan gerak kumparan menentukan kuat-lemahnya gelombang listrik yang dihasilkannya.
Sensor suara adalah sensor yang cara kerjanya merubah besaran suara menjadi besaran listrik, dan dipasaran sudah begitu luas penggunaannya. Komponen yang termasuk dalam Sensor suara yaitu electric condenser microphone atau mic kondenser.
Intensitas suara adalah ukuran dari "aliran energi melewati satuan luas per satuan waktu" dan unit pengukuran adalah W/m2 Probe intensitas suara mikrofon ini dirancang untuk menangkap intensitas suara bersama dengan unit arah aliran sebagai besaran vektor. Hal ini dicapai dengan menggabungkan lebih dari satu mikrofon di probe untuk mengukur aliran energi suara. mikrofon konvensional dapat mengukur tekanan suara (unit: Pa), yang mewakili intensitas bunyi di tempat tertentu (satu titik), tetapi dapat mengukur arah aliran. Mikrofon intensitas bunyi Oleh karena itu digunakan untuk sumber suara memeriksa dan untuk mengukur kekuatan suara.

Prinsip kerja : 
Sensor suara adalah sensor yang cara kerjanya yaitu merubah besaran suara menjadi besaran listrik. Sinyal yang masuk akan di olah sehingga akan menghasilkan satu kondisi yaitu kondisi 1 atau 0. Sensor suara banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, Contoh Pengaplikasian sensor ini adalah yang bekerja pada system robot. Suara yang diterima oleh microfon akan di transfer ke pre amp mic, fungsi pre amp mic ini adalah untuk memperkuat sinyal suara yang masuk kedalam komponen.
Setelah sinyal suara diterima oleh preamp mic, kemudian di kirim lagi ke rangkaian pengkonfersi yang mana rangkaian ini berfungsi untuk merubah sinyal suara yang berbentuk sinyal digital menjadi sinya analog agar bisa dibaca oleh mikrokontroler. Jika sinyal tersebut diterima oleh mikro kontroler maka akan diolah sesuai dengan program yang dibuat, apakah robot akan berjalan atau berhenti.
Suara yang masuk direkam oleh komponen kemudian akan disimpan oleh memory. Sebagai contoh jika kita bertepuk tangan 1 kali maka akan dikenali sebagai kondisi 1 atau on sehingga robot dapat berjalan. Jika bertepuk tangan 2 kali maka robot akan mati atau mendapat sinyal kondisi 0. Penggunaan sinyal tergantung dari user bagaimana dia menggunakannya.
Kesensitifan  sensor suara dapat diatur, semakin banyak condensator yang digunakan pada pre amp maka akan semakin baik daya sensitive dari sensor suara tersebut. Begitu juga pada saat penggunaan suara harus dalam kondisi tertentu, karena jika terdapat suara lain yang masuk maka akan tidak dikenali oleh sensor, begitu pula frekuensi yang digunakan harus sesuai pada saat kita menginput suara awal dan input suara pada saat menjalankan program.
  • Transistor

Transistor merupakan alat semikonduktor yang dapat digunakan sebagai penguat sinyal, pemutus atau penyambung sinyal, stabilisasi tegangan, dan fungsi lainnya. Transistor memiliki 3 kaki elektroda, yaitu basis, kolektor, dan emitor. Pada rangkaian kali ini digunakan transistor 2SC1162 bertipe NPN. Transistor ini diperumpamakan sebagai saklar, yaitu ketika kaki basis diberi arus, maka arus pada kolektor akan mengalir ke emiter yang disebut dengan kondisi ON. Sedangkan ketika kaki basis tidak diberi arus, maka tidak ada arus mengalir dari kolektor ke emitor  yang disebut dengan kondisi OFF. Namun, jika arus yang diberikan pada kaki basis  melebihi arus pada kaki kolektor atau arus pada kaki kolektor adalah nol (karena tegangan kaki kolektor sekitar 0,2 - 0,3 V), maka transistor akan mengalami cutoff  (saklar tertutup). 

Transistor adalah sebuah komponen di dalam elektronika yang diciptakan dari bahan-bahan semikonduktor dan memiliki tiga buah kaki. Masing-masing kaki disebut sebagai basis, kolektor, dan emitor.

  •  Emitor (E) memiliki fungsi untuk menghasilkan elektron atau muatan negatif.
  •  Kolektor (C) berperan sebagai saluran bagi muatan negatif untuk keluar dari dalam transistor.
  •  Basis (B) berguna untuk mengatur arah gerak muatan negatif yang keluar dari transistor melalui kolektor.
  • Relay
Relay merupakan komponen elektronika berupa saklar atau swirch elektrik yang dioperasikan secara listrik dan terdiri dari 2 bagian utama yaitu Elektromagnet (coil) dan mekanikal (seperangkat kontak Saklar/Switch). Komponen elektronika ini menggunakan prinsip elektromagnetik untuk menggerakan saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Berikut adalah simbol dari komponen relay.
Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar  yaitu :

1.        Electromagnet (Coil)

2.        Armature

3.        Switch Contact Point (Saklar)

4.        Spring

Berikut ini merupakan gambar dari bagian-bagian relay :



Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :
> Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi CLOSE (tertutup).
> Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi OPEN (terbuka)
  • Ground
Ground adalah titik yang dianggap sebagai titik kembalinya arus listrik arus searah atau titik kembalinya sinyal bolak balik atau titik patokan (referensi) dari berbagai titik tegangan dan sinyal listrik di dalam rangkaian elektronika.
Kegunaan Ground :
  1. Titik kembali nya arus atau sinyal listrik
  2. Pelindung terhadap gelombang elektromagnetik dari udara sekitar
  3. Pengaman setrum jika ada kerusakan (ground sesungguhnya)
  4. Titik patokan (referensi) tegangan atau sinyal dari berbagai titik di rangkaian.
  5. Menghilangkan dengung (hum) pada penguat audio (amplifier)
  6. Mengurangi Noise pada penguat audio (amplifier)
  7. Pada kendaraan (mobil atau motor) mengurangi kebutuhan kabel listrik, karena menjadikan body motor atau mobil sebagai pengganti kabel negatif,  dll.
  • Potensiometer

Pada dasarnya bagian-bagian penting dalam Komponen Potensiometer adalah :

1.        Penyapu atau disebut juga dengan Wiper

2.        Element Resistif

3.        Terminal


Jenis-jenis Potensiometer :

1. Potensiometer Slider, yaitu Potensiometer yang nilai resistansinya dapat diaturdengan cara menggeserkan Wiper-nya dari kiri ke kanan atau dari bawah ke atas sesuai dengan pemasangannya. Biasanya menggunakan Ibu Jari untuk menggeser wiper-nya.

2.   Potensiometer Rotary, yaitu Potensiometer yang nilai resistansinya dapat diatur dengan cara memutarkan Wiper-nya sepanjang lintasan yang melingkar. Biasanya menggunakan Ibu Jari untuk memutar wiper tersebut. Oleh karena itu, Potensiometer Rotary sering disebut juga dengan Thumbwheel Potentiometer.

3.   Potensiometer Trimmer, yaitu Potensiometer yang bentuknya kecil dan harus menggunakan alat khusus seperti Obeng (screwdriver) untuk memutarnya. Potensiometer Trimmer ini biasanya dipasangkan di PCB dan jarang dilakukan pengaturannya. 


Fungsi-fungsi Potensiometer :

1. Sebagai pengatur Volume pada berbagai peralatan Audio/Video seperti Amplifier, Tape Mobil, DVD Player.

2.  Sebagai Pengatur Tegangan pada Rangkaian Power Supply

3.  Sebagai Pembagi Tegangan

4.  Aplikasi Switch TRIAC

5.  Digunakan sebagai Joystick pada Tranduser

6.  Sebagai Pengendali Level Sinyal


  • Diode


Dioda (Diode) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Oleh karena itu, Dioda sering dipergunakan sebagai penyearah dalam Rangkaian Elektronika. Dioda pada umumnya mempunyai 2 Elektroda (terminal) yaitu Anoda (+) dan Katoda (-) dan memiliki prinsip kerja yang berdasarkan teknologi pertemuan p-n semikonduktor yaitu dapat mengalirkan arus dari sisi tipe-p (Anoda) menuju ke sisi tipe-n (Katoda) tetapi tidak dapat mengalirkan arus ke arah sebaliknya. 

Berdasarkan Fungsi Dioda, Dioda dapat dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya:
  1. Dioda Penyearah (Dioda Biasa atau Dioda Bridge) yang berfungsi sebagai penyearah arus AC ke arus DC.
  2. Dioda Zener yang berfungsi sebagai pengaman rangkaian dan juga sebagai penstabil tegangan.
  3. Dioda LED yang berfungsi sebagai lampu Indikator ataupun lampu penerangan.
  4. Dioda Photo yang berfungsi sebagai sensor cahaya.
  5. Dioda Schottky yang berfungsi sebagai Pengendali.

  • Op-AMP
Operational Amplifier atau lebih dikenal dengan istilah Op-Amp adalah salah satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai penguat sinyal listrik. Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa transistor, dioda, resistor dan kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga memungkinkannya untuk menghasilkan gain (penguatan) yang tinggi pada rentang frekuensi yang luas. Dalam bahasa Indonesia, Op-Amp atau Operational Amplifier sering disebut juga dengan penguat operasional. Secara umum, Operational Amplifier (Op-Amp) yang ideal memiliki karakteristik sebagai berikut :
  1. Penguatan Tegangan Open-loop atau Av = ∞ (tak terhingga)
  2. Tegangan Offset Keluaran (Output Offset Voltage) atau Voo = 0 (nol)
  3. Impedansi Masukan (Input Impedance) atau Zin= ∞ (tak terhingga)
  4. Impedansi Output (Output Impedance ) atau Zout = 0 (nol)
  5. Lebar Pita (Bandwidth) atau BW = ∞ (tak terhingga)
  6. Karakteristik tidak berubah dengan suhu




    
4. Percobaan
  • Prosedur percobaan
  1. Buka aplikasi proteus
  2. Siapkan alat dan bahan pada library proteus, pada rangkaian ini yaitu berupa resistor, baterai, transistor NPN (BC 547), potensiometer, diode, ground, relay, lampu, motor DC, sensor LM35 dan sound sensor.
  3. Rangkai setiap komponen
  4. Ubah spesifikasi komponen sesuai kebutuhan
  5. Jalankan simulasi rangkaian.
Gambar Rangkaian[KEMBALI]

 
 1) saat sensor diizinkan bekerja dan suhu <25 C


2)  saat tidak diizinkan bekerja
 

3)saat diizinkan bekerja dan suhu >25 C





        Prinsip Kerja :[KEMBALI]

Saat suhu berada di bawah 25 derajat, maka sensor lm35 akan mengeluarkan tegangan sebesar 0.24V yang kemudian diteruskan ke non inverting lalu menuju kaki base transistor Q2, saat itu juga relay 2 akan aktif yang akan menggerakkan motor dc dan menghidupkan lampu.

Saat sound sensor berlogika 1, maka outputnya akan menuju non inverting, lalu menuju kaki base transistor Q1. Vcc pada rangkaian sound sensor memiliki tegangan sebesar 5v yang diteruskan ke relay sehingga relay hidup. Motor dc dan lampu yang awalnya hidup akan mati karena saklar relay 1 berpindah. Arus dari dari relay menuju kolektor Q1, lalu emitter Q1, dan menuju ground.

rangkaian disini
video disini
html disini




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts