Subscribe Us

APLIKASI UTS ELEKTRONIKA ( pendeteksi keberhasilan prosedur umum menghilangkan SO2 pada pembakaran bahan bakar fosil )

 =====================================================================================================

latar belakang ide pembuatan

dari gambar 20.22, halaman 918 buku Chemistry_12th_Edition_by_Chang_and_Gold.pdf

Prosedur umum untuk menghilangkan SO2 dari pembakaran bahan bakar fosil. Batugamping bubuk terurai menjadi CaO, yang bereaksi dengan SO2 membentuk CaSO3. Sisa SO2 direaksikan dengan suspensi berair CaO untuk membentuk CaSO3.




+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

1. Tujuan

  • Mengetahui sensor gas, sensor api dan sensor hujan
  • Mengetahui cara kerja sensor gas, sensor api dan sensor hujan
  • Mengetahui penggunaan sensor gas, sensor api dan sensor hujan dalam  pengaplikasiannya  di kehidupan
  • Mampu menggunakan dua buah sensor atau lebih dalam satu rangkaian

 

[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]

2. Alat dan Bahan

 1) alat

1. Baterai (alat)

Baterai (Battery) adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi Listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat Elektronik. Hampir semua perangkat elektronik yang portabel seperti Handphone, Laptop, Senter, ataupun Remote Control menggunakan Baterai sebagai sumber listriknya. Dengan adanya Baterai, kita tidak perlu menyambungkan kabel listrik untuk dapat mengaktifkan perangkat elektronik kita sehingga dapat dengan mudah dibawa kemana-mana. Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita dapat menemui dua jenis Baterai yaitu Baterai yang hanya dapat dipakai sekali saja (Single Use) dan Baterai yang dapat di isi ulang (Rechargeable).

 

2. Sumber AC (alat)

Hasil gambar untuk Sumber AC (Vsine)

 

Inventer merupakan sebuah teknologi perangkat listrik dengan fungsi penting di dalam dunia elektronik dan kelistrikan. Inverter berfungsi sebagai converter daya listrik yang mampu mengonversikan arus searah atau DC (Direct Current) menjadi arus bolak-balik atau AC (Alternating Current), atau juga sebaliknya dengan efektivitas yang sama.

 

 3. Op-amp

Op-Amp adalah salah satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga memungkinkannya untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada rentang frekuensi yang luas. Dalam bahasa Indonesia, Op-Amp atau Operational Amplifier sering disebut juga dengan Penguat Operasional.

 

4. Transistor NPN

Transistor PNP adalah transistor bipolar yang menggunakan arus listrik kecil dan tegangan negatif pada terminal Basis untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan yang lebih besar dari Emitor ke Kolektor.

 Emitor = Semikonduktor Tipe N = Katoda pada Dioda.

Basis = Semikonduktor Tipe P = Anoda pada Dioda.

Kolektor = Semikonduktor Tipe N = Katoda pada Dioda.

 

5. Relay

Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch).

 

6.Sensor Hujan

Hasil gambar untuk sensor hujan

 

 

Rain sensor merupakan sensor yang berfungsi untuk mendeteksi hujan turun atau tidak. Intinya sensor ini jika terkena air pada papan sensornya maka resistansinya akan berubah, semakin banyak semakin kecil dan sebaliknya.

 

7. Resistor





Resistor adalah komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk membatasi arus yang mengalir pada suatu rangkaian dan berfungsi sebagai terminal antara dua komponen elektronika. Tegangan pada sebuah resistor

sebanding dengan arus yang melewatinya (V = IR).

 

Cara membaca resistor:

 


8. LED

Lampu LED adalah produk diode pancaran cahaya (LED) yang disusun menjadi sebuah lampu. Lampu LED memiliki usia pakai dan efisiensi listrik beberapa kali lipat lebih balik daripada lampu pijar dan tetap jauh lebih efisien daripada lampu neon, beberapa chip bahkan dapat menghasilkan lebih dari 300 lumen per watt.

 

9. Buzzer

Buzzer Listrik adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara. Pada umumnya, Buzzer yang merupakan sebuah perangkat audio ini sering digunakan pada rangkaian anti-maling, Alarm pada Jam Tangan, Bel Rumah, peringatan mundur pada Truk dan perangkat peringatan bahaya lainnya. Jenis Buzzer yang sering ditemukan dan digunakan adalah Buzzer yang berjenis Piezoelectric, hal ini dikarenakan Buzzer Piezoelectric memiliki berbagai kelebihan seperti lebih murah, relatif lebih ringan dan lebih mudah dalam menggabungkannya ke Rangkaian Elektronika lainnya. Buzzer yang termasuk dalam keluarga Transduser ini juga sering disebut dengan Beeper.

Efek Piezoelectric (Piezoelectric Effect) pertama kali ditemukan oleh dua orang fisikawan Perancis yang bernama Pierre Curie dan Jacques Curie pada tahun 1880. Penemuan tersebut kemudian dikembangkan oleh sebuah perusahaan Jepang menjadi Piezo Electric Buzzer dan mulai populer digunakan sejak 1970-an.

10. Motor

Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik disebut generator atau dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air dan penyedot debu.

 

11. Gerbang Logika

Gerbang Logika (Logic Gates) adalah sebuah entitas untuk melakukan pengolahan input-input yang berupa bilangan biner (hanya terdapat 2 kode bilangan biner yaitu, angka 1 dan 0) dengan menggunakan Teori Matematika Boolean sehingga dihasilkan sebuah sinyal output yang dapat digunakan untuk proses berikutnya.

 

12. Optocoupler Triac (MOC3023)

 Hasil gambar untuk Optocoupler Triac (MOC3023)

Komponen Sensive cahaya ini ( biasanya photo transistor dan photo triac ) dihubungkan untuk mengendalikan beban beban besar seprti Motor DC, Motor AC, Kontaktor, dan lain lain. Contoh komponen yang termasuk sebagai optocoupler adalah ic 4n25, 4n25, MOC3021, PC817 dan lain-lain.

13. sensor api

 Detektor api seringkali dapat merespon lebih cepat dan lebih akurat daripada detektor asap atau panas karena mekanisme yang digunakan untuk mendeteksi nyala api

Hasil gambar untuk flame sensor

 

14. sensor gas


Spesifikasi: 

Tegangan input: 5V DC

Konsumsi daya: 150 mA 

Output digital: TTL 0 dan 1 (5V) Output analog: 0.1V s/d 0.3V..

 

konfigurasi pin


Sensor MQ-2 terdapat 2 masukan tegangan yakni VH dan VC. VH digunakan untuk tegangan pada pemanas (Heater) internal dan Vc merupakan tegangan sumber serta memiliki keluaran yang menghasilkan tegangan berupa tegangan analog. Berikut konfigurasi dari sensor MQ-S :

  1. Pin 1 merupakan heater internal yang terhubung dengan ground.
  2. Pin 2 merupakan tegangan sumber (VC) dimana Vc < 24 VDC.
  3. Pin 3 (VH) digunakan untuk tegangan pada pemanas (heater internal) dimana VH = 5VDC.
  4. Pin 4 merupakan output yang akan menghasilkan tegangan analog.

 



[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]

3. Dasar Teori

1) Sensor Hujan /Rain sensor merupakan sensor yang berfungsi untuk mendeteksi hujan turun atau tidak. Intinya sensor ini jika terkena air pada papan sensornya maka resistansinya akan berubah, semakin banyak semakin kecil dan sebaliknya. Untuk pengaplikasiannya sensor ini dapat digunakan untuk jemuran otomatis jadi ketika hujan turun sensor mendeteksi dan akan memberikan peringatan atau untuk tambahan dapat digunakan penutup yang dapat melindungi jemuran pada saat hujan. Untuk jenisnya di pasaran terdapat FC-37 dan YL-83.

 
 
2) Sensor Gas

{teori}


Sensor jenis ini adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi konsentrasi gas yang mudah terbakar di udara serta asap dan output membaca sebagai tegangan analog. Sensor gas ini tersusun oleh senyawa SnO2, dengan sifat conductivity rendah pada udara yang bersih, atau sifat penghantar yang tidak baik

{simbol}

 

{graffik respon}

3. Sensor Api
Sensor api adalah sensor yang dirancang untuk mendeteksi dan menanggapi keberadaan api dan memungkinkan mendeteksi api. Respons terhadap nyala api yang terdeteksi bergantung pada pemasangan, tetapi dapat mencakup membunyikan alarm, menonaktifkan saluran bahan bakar (seperti propana atau saluran gas alam), dan mengaktifkan sistem pencegah kebakaran. Ketika digunakan dalam aplikasi seperti tungku industri, perannya adalah untuk memberikan konfirmasi bahwa tungku bekerja dengan benar; dalam hal ini mereka tidak melakukan tindakan langsung di luar memberi tahu operator atau sistem kontrol. Detektor api seringkali dapat merespon lebih cepat dan lebih akurat daripada detektor asap atau panas karena mekanisme yang digunakan untuk mendeteksi nyala api
Hasil gambar untuk flame sensor
 
[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]

4. Prinsip Kerja

 Pada saat api pada proses pembakaran, flame sensor menerima sebuah input dan mengeluarkan output arus ke rangkaian relay, sehingga switch dalam relay berpindah dan sensor hujan mendapatkan arus. Kemudian, air dimasukkan ke dalam tempat terjadinya pembakaran besamaan dengan CaCO3. sensor hujan akan mendeteksi apakah air telah masuk atau belum. saat air masuk sensor hujan akan meneruskan arus ke led, sehingga led menyala memberikan signal bahwa air sudah masuk dan proses bisa dilanjutkan. hasil dari proses pembakaran bahan bakar fosil ini berupa CO2 da

 

[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]

5. Gambar Rangkaian 

a. saat keadaan proses belum dimulai




b. saat api dihidupkan

 
c. saat air masuk diikuti CaCO3

 
d. saat terdeteksi adanya gas CO2

[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]

6.Video Rangkaian





[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]

7. link download

materi download

Video Download

File rangkaian Download

library semua sensor download

 




[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts