Subscribe Us

Rangkaian 1 (terispirasi dari buku Chemistry_12th_Edition_by_Chang_and_Gold, bab 2, halaman 54)

RANGKAIAN APLIKASI 1

RANGKAIAN SENSOR GAS KLORIN




1. TUJUAN

- Meningkatkan kemampuan menggunakan proteus simulasi.

- Mengetahui cara kerja sensor gas

- Mengaplikasikan sensor gas untuk sensor gas klorin.

[KEMBALI KE DAFTAR ISI]

2. ALAT DAN BAHAN

1) ALAT

a) alternator



Spesifikasi : 12V / 80A

 

 2) Bahan 

a)  Resistor 

    Resistor merupakan salah satu komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk  membatasi arus yang mengalir pada suatu rangkaian dan berfungsi sebagai teminal antara dua komponen elektronika. Tegangan pada suatu resistor sebanding dengan arus yang melewatinya (V = I.R).

 

b) NE555


Ini merupakan tipe NE555. Pewaktu 555 lainnya mungkin memiliki spesifikasi yang berbeda, tergantung tingkat penggunaannya (militer, medis, penerbangan, dll.).

Tegangan catu (VCC) 4.5 hingga 15 V
Arus catu (VCC = +5 V) 3 hingga 6 mA
Arus catu (VCC = +15 V) 10 hingga 15 mA
Arus keluaran maksimum 200 mA
Borosan daya maksimum 600 mW
Suhu kerja 0 to 70 °C    

 

c) Kapasitor

 

 Spesifikasi: 

> Jenis: Elektrolit Kapasitor 

> Kapasitas: 100uF dan 0,50pF

> Tegangan Maksimal: 16V


d) Diode LED

    ++ Spesifikasi :

- Nama : LED 

- Fisik : Transparan

- Tegangan : ±2 - 3V 

- Arus : ±20 mA 

- Jumlah pin : 2 Pin


e) Ground


grounding listrik adalah suatu sistem instalasi listrik yang bisa meniadakan beda potensial sebagai pelepasan muatan listrik berlebih pada suatu instalasi listrik dengan cara mengalirkannya ke tanah sehingga istilah sehari hari yang sering digunakan yaitu pentanahan atau arde.

f) komponen input berupa sensor gas


Spesifikasi: 

Tegangan input: 5V DC

Konsumsi daya: 150 mA 

Output digital: TTL 0 dan 1 (5V) Output analog: 0.1V s/d 0.3V 

 

konfigurasi pin


Sensor MQ-2 terdapat 2 masukan tegangan yakni VH dan VC. VH digunakan untuk tegangan pada pemanas (Heater) internal dan Vc merupakan tegangan sumber serta memiliki keluaran yang menghasilkan tegangan berupa tegangan analog. Berikut konfigurasi dari sensor MQ-S :

  1. Pin 1 merupakan heater internal yang terhubung dengan ground.
  2. Pin 2 merupakan tegangan sumber (VC) dimana Vc < 24 VDC.
  3. Pin 3 (VH) digunakan untuk tegangan pada pemanas (heater internal) dimana VH = 5VDC.
  4. Pin 4 merupakan output yang akan menghasilkan tegangan analog.


[KEMBALI KE DAFTAR ISI]

3.  DASAR TEORI

a) Resistor 

{teori }

Besar arus dan tegangan pada sebuah rangkaian elektronika disesuaikan dengan kebutuhan setiap komponen pada setiap blok rangkaian, jangan sampai melebihi batas maksimalnya karena akan mempengaruhi kerja dari sebuah blok rangkaian seperti cacat sinyal atau bisa mengakibatkan kerusakan komponen, dan juga jangan terlalu rendah karena kemungkinan rangkaian tidak bekerja optimal ataumenghasilkan cacat sinyal. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan komponen yang mampu mengatur kebutuhan arus dan tegangan pada rangkaian, dan komponen tersebut adalah resistor.

{simbol}


{cara menentukan nilai resistor}

Cara Menghitung Nilai Resistor Berdasarkan Kode Warna

Nilai Resistor yang Axial bisa dilihat dari kode warna-warna yang terdapat di resistor tersebut dalam bentuk gelang. Biasanya ada 4 gelang di tubuh resistor namun ada juga yang memiliki 5 gelang.

Untuk gelang warna emas dan perak terletak lebih jauh dari warna lain. Lihat tabel warna dibawah ini :


Perhitungan untuk resistor dengan 4 gelang warna :

Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)

Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut

Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau   = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 4 : Perak  = Toleransi 10%
Maka nilai resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.

Perhitungan untuk resistor dengan 5 gelang warna :

Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-3
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)

Merupakan toleransi dari nilai resistor tersebut

Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau   = 5
Gelang ke 4 : Hijau   = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 5 : Perak  = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 105 * 105 = 10.500.000 Ohm atau 10,5 MOhm dengan toleransi 10%.

Contoh-contoh lainnya :

Merah, Merah, Merah, Emas → 22 * 10² = 2.200 Ohm atau 2,2 Kilo Ohm dengan 5% toleransi
Kuning, Ungu, Orange, Perak → 47 * 10³ = 47.000 Ohm atau 47 Kilo Ohm dengan 10% toleransi

Cara menghitung Toleransi :
2.200 Ohm dengan Toleransi 5% =
2200 – 5% = 2.090
2200 + 5% = 2.310

ini artinya nilai Resistor tersebut akan berkisar antara 2.090 Ohm ~ 2.310 Ohm

Untuk mempermudah menghafalkan warna di resistor, kami memakai singkatan seperti berikut :
HI CO ME O KU JAU BI UNG A PU
(HItam, COklat, MErah, Orange, KUning. HiJAU, BIru, UNGu, Abu-abu, PUtih)

Cara Menghitung Nilai Resistor Berdasarkan Kode Angka :

Perlu diketahui bahwa menghitung komponen Chip lebih mudah daripada Komponen Axial karena tidak memakai kode warna. Untuk Komponen Chip kode yang digunakan adalah angka jadi lebih mudah dipahami.


Contoh :
Kode Angka yang tertulis di badan Komponen Chip Resistor adalah 4 7 3;

Cara pembacaannya adalah :
Masukkan Angka ke-1 langsung = 4
Masukkan Angka ke-2 langsung = 7
Masukkan Jumlah nol dari Angka ke 3 = 000 (3 nol) atau kalikan dengan 10³
Maka nilainya adalah 47.000 Ohm atau 47 kilo Ohm (47 kOhm)

Contoh perhitungan lainnya :
222 → 22 * 10² = 2.200 Ohm atau 2,2 Kilo Ohm
103 → 10 * 10³ = 10.000 Ohm atau 10 Kilo Ohm
334 → 33 * 104 = 330.000 Ohm atau 330 Kilo Ohm

Ada juga yang memakai kode angka seperti dibawah ini :
(Tulisan R menandakan letaknya koma decimal)
4R7 = 4,7 Ohm
0R22 = 0,22 Ohm

Keterangan :
Ohm = O
Kilo Ohm = KO
Mega Ohm = MO
1.000 Ohm = 1 kilo Ohm (1 KO )
1.000.000 Ohm = 1 Mega Ohm (1 MO)
1.000 kilo Ohm = 1 Mega Ohm (1 MO)


b) Kapasitor

{teori}

komponen elektronika yang dapat menyimpan energi arus listrik itulah kapasitor. Alessandro Volta adalah seorang ilmuwan dari negara Italia pernah menyatakan bahwa "semua benda yang dapat menyimpan energi disebut condensatore". Oleh karena itu kapasitor yang memiliki ukuran besar dalam mikrofarad (uF), sering disebut kondensator. Kapasitor disebut komponen pasif karena akan bekerja ketika diberi arus listrik, besar energi yang disimpan oleh sebuah kapasitor ditentukan oleh besar nilai kapasitor dan waktu pengisian kapasitor.

{simbol}


{cara menentukan nilainya}


Untuk kapasitor elco biasanya sudah tertulis pada bodi atau fisiknya dalam mikro farad seperti pada gambar berikut ini.
Nilai Kapasitas Kapasitor
Dari gambar di atas terlihat bahwa kapasitor elco ini memiliki kapasitas sebesar 22 mikro farad dengan batas tegangan maksimal 450 volt. Jadi untuk kapasitor jenis ini kita tidak perlu lagi melakukan perhitungan untuk mengetahui ukuran kapasitasnya. 
Pada kapasitor selain elco (non polar) seperti keramik, mika dan lain lain, ukuran kapasitasnya dinyatakan dalam bentuk kode angka tertentu. Karena itu untuk mengetahui ukuran sebenarnya dari kapasitas kapasitor tersebut diperlukan pengetahuan atau cara untuk membacanya. Sebagai contoh dapat dilihat pada gambar kapasitor keramik berikut.
kapasitas kapasitor keramik
Pada kapasitor keramik di atas tertulis 103  dan yang satunya 102. Artinya kapasitor ini memiliki kapasitas sebesar:
103 = 10 x 1.000 (10 pangkat 3) = 10.000 pico farad = 10 nano farad = 0.01 mikro farad
102 = 10 x 100 (10 pangka 2) = 1.000 pico farad = 1 nano farad = 0.001 mikro farad
Adakalanya untuk kapasitor tertentu melibatkan faktor toleransi dalam menentukan nilai kapasitasnya seperti yang terlihat pada contoh kapasitor berikut ini.
kapasitor keramik    kapasitor non polar
Untuk kapasitor di atas huruf Z merupakan nilai toleransi dari kapasitasnya artinya kapasitas yang kita hitung berdasarkan angka 473 bisa kurang atau lebih sebesar nilai toleransi yang dinyatakan dengan huruf Z tertentu. Jadi besar nilai kapasitas untuk kapasitor di atas adalah
473Z = 47 x 1.000 = 47.000 pf = 47 nf = 0.047 mikro farad
Sedangkan huruf Z toleransinya + 80 % dan - 20 %. 
Jadi kapasitor di atas nilai kapasitasnya mulai kurang dari (47.000 - 20 %  ) sampai (47.000 + 80 %). Berarti nilai yang diperbolehkan terhadap kapasitor ini (masih dianggap bagus) sebesar 37.600 pf - 84.600 pf.
Untuk kapasitor 22 J artinnya
22J = 22 x 1 (10 pangkat 0) = 22 pf
Karena diujungnya ada huruf J yang menandakan toleransi lebih kurang 5 % maka kapasitor ini memiliki rentang kapasitas dari (22 pf - 5 % sampai 22 pf + 5 %) = 21,9 pf - 23,1 pf.
Berikut ini merupakan daftar nilai toleransi dari kapasitas kapasitor:
B = 0.10 pf
C = 0.25 pf
D = 0.5 pf
E = 0.5 %
F = 1 %
G = 2 %
H = 3 %
J n= 5 %
K = 10 %
M = 20 %
Z = + 80 % dan - 20 %
Untuk kapasitor jenis variabel seperti varco biasanya kapasitasnya juga sudah tertulis pada body nya dalam satuan pf (pico farad). Jika seandainya ada kapasitor yang tidak tertulis nilai pada bodinya maka kita dapat mengetahuinya menggunakan LCR meter atau capacitance meter.



c) Sensor Gas

{teori}


Sensor jenis ini adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi konsentrasi gas yang mudah terbakar di udara serta asap dan output membaca sebagai tegangan analog. Sensor gas ini tersusun oleh senyawa SnO2, dengan sifat conductivity rendah pada udara yang bersih, atau sifat penghantar yang tidak baik

{simbol}

 

{graffik respon}

[KEMBALI KE DAFTAR ISI]

4. Percobaan

a) Prosedur percobaan :

1) download terlebih dahulu software proteus 8 profesional kemudian instal dan buka

2) klik new project

3) cari semua komponen yang dibutuhkan 

4) rangkai komponen seperti pada video simulasi

5) uji rangkaian 

6) selesai


b) Rangkaian simulasi

1) screenshot rangkaian simulasi




2) prinsip kerja rangkaian



[KEMBALI KE DAFTAR ISI]

c) video tutorial



[KEMBALI KE DAFTAR ISI]

d) Download file:
 

file HTML download

file rangkaian simulasi download

file video download

datasheets sensor download

file library sensor gas download


[KEMBALI KE DAFTAR ISI]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts